ASPEK MOTIVASI
• Aspek aktif / dinamis
Motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
• Aspek pasif / statis
Motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakan potensi sumber daya manusia ke arah tujuan yang diinginkan.
KATEGORI ASPEK MOTIVASI
Kategori pertama, orang yang memiliki tujuan namun tidak memiliki resiko cenderung menjadi orang yang malas. Contohnya, seseorang yang ingin memiliki rumah namun tidak ada ruginya jika masih bisa tinggal dengan orang tua, cenderung tidak bersemangat untuk mencari rumah.
Kategori kedua, orang yang memiliki resiko namun tidak memiliki tujuan cenderung menjadi orang yang suka menghindar. Sebagai contoh, seseorang yang ingin ke kantor namun tidak ada yang dapat ia kerjakan disana bahkan kemungkinan besar ia hanya akan menjadi tumpahan kemarahan oleh atasan sehingga cenderung menghindar datang ke kantor.
Kategori ketiga, orang yang memiliki tujuan dan resiko apabila tujuannya tidak tercapai. Orang dalam kategori ini cenderung menjadi orang yang penuh motivasi. Resiko dapat membantu orang menjadi orang yang termotivasi selama resiko itu tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan. Contohnya, seseorang yang ingin lulus ujian dan tidak ingin gagal adalah orang yang termotivasi untuk belajar. Jika resiko terlalu besar, orang tersebut akan masuk ke kategori kedua (menghindar), sebaliknya jika resiko terlalu kecil ia akan masuk ke kategori pertama (malas).
Kategori keempat, tidak memiliki tujuan dan tidak memiliki resiko. Kategori ini hanya berlaku pada benda mati atau jika ini terjadi pada manusia maka hidupnya menjadi tidak berarti layaknya orang mati.
POLA MOTIVASI (DR. David Mc. Clelland)
1. Achievement Motivation, adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan sutau tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.
2. Affiliation Motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain.
3. Competence Motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
4. Power Motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil risiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
TUJUAN PEMBERI MOTIVASI
1. Mendorong gairah dan semangat keeja karyawan.
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkatan absensi karyawan.
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan.
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
ASAS-ASAS MOTIVASI
1. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan atau karyawan untuk berpartisipasi dan memberikan kesempatan bertanya dan mengajukan pendapat, dalam pengambilan suatu keputusan.
2. Asas komunikasi, yaitu menginformasikan tujuan dan kendala-kendala dalam suatu proses dengan jelas dan akurat.
3. Asas pengakuan, yaitu memberikan penghargaan,pukian dan pengakuaan yang tepat kepada bawahan yang berprestasi.
4. Asas wewenang yang didelegasikan, yaitu memberikan kewenangan, dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreatifitasnya ia mampu mengerjakan.
5. Asas adil dan layak, artinya jenis motivasi yang diberikan harus berdasarkan atas keadilan dan kelayakan terhadap semua karyawan.
6. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mengerjakna tugas dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi.
ALAT-ALAT MOTIVASI
1. Materiil insentif: Fasilitas berupa materi untuk motivasi.
2. Nonmateriil insentif: penghargaan sebuah simbol.
3. Kombinasi: yaitu mendapatkan penghargaan berupa simbol dan sebuah materi.
JENIS-JENIS MOTIVASI
1. Motivasi positif (intensif positif), memberikan penghargaan kepada yang
2. Motivasi negatif (intensif negatif), memberikan motivasi berupa hukuman kepada pekerjaan yang kurang baik atau melakukan kesalahan guna menuju kinerja yang baik.
KENDALA-KENDALA MOTIVASI
1. Untuk menentukan alat motivasi yang paling tepat terlalu sulit karena keinginan pada setiap individu tidak sama.
2. Kemampuan pemfasilitas yang terbatas pada penyediaan fasilitas.
3. Motivasi setiap individu yang bebeda.
4. Sulit dalam penentuan keadilan.
FAKTOR PENDUKUNG PEMBERI MOTIVASI
Setiap individu mempunyai misi atau mempunyai suatu keinginan ingin dihargai dalam kinerjannya baik itu pujian, penghargaan maupuan penhormatan. Jadi itu sangat mendukung suatu individu memaksimalkan kinerjanya dalam suatu bidang tertentu itu.
Daftar pustaka.
Hasibun, malayu S.P, organisasi dan maotivasi, PT bumi aksara : jakarta 2008
http://jasapsikologi.com/?p=65 jumat 29 oktober 2010 jam 13.40
GOOD
BalasHapusAda foto q nampang
LIKE THIS
ahahaa